Etos Kerja Kunci Keberhasilan Pegawai

Oleh : Tamin Ilan Abanun, Dosen FISIP UMMU. Sumber:portal.malutpost.co.id

Work Ethic = Etos Kerja

Work Ethic = Etos Kerja

Kinerja pegawai negeri seringkali menjadi sorotan, dikomplen, dikeluhkan, bahkan dicerca disegala zaman. Pasalnya, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat masih dalam tahap yang tidak menggembirakan. Mengulur-ulur waktu, tidak efisien, lambat, ketiakpastian waktu, biaya yang mahal, KKN dan lain-lain, masih tetap menghiasi beragam praktek pelayanan. Padahal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan, negara sudah memberikan fasilitas lengkap kepada pegawai negeri, agar selalu mementingkan pelayanannya kepada masyarakat. Namun faktanya, pelayanan yang diberikan masih jauh panggang dari api.

Posisi pegawai negeri dalam birokrasi memang berbeda dengan pemimpin politik yang mendapat kepercayaan rakyat dalam sistem demokrasi. Namun keduanya mempunyai peranan yang menentukan dalam kehidupan suatu bangsa. Sebagaimana, Rasyid (1998) menuturkan bahwa birokrasi adalah mahluk yang sesungguhnya yang selalu hadir pada setiap peristiwa. Kehadirannya tidak lain adalah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pegawai yang mementingkan pelayanan kepada masyarakat karena tugas organisasi adalah pegawai yang sangat menyadari bahwa semua yang didapat dalam rangka pelaksanaan pekerjaan diperoleh dari negara sebagai fasilitas seorang pegawai.

Kebanggaan menjadi pegawai negeri adalah ketika kita bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Perilaku pegawai dan perilaku pemimpin akan mempengaruhi pelayanan, bertambah baik atau bertambah buruk. Disini sangat dibutuhkan keprofesionalan seoarang pegawai negeri dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanannya.

Jansen Sinamo, guru etos indonesia dalam buku 8 Etos Kerja Profesional (2011), menceritakan; ada delapan etos kerja profesional yang harus dimiliki oleh seorang pegawai negeri, dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanannya, yaitu meliputi Etos :

1) Kerja adalah rahmat; Merupakan kesadaran dan pengakuan karena anugrah Tuhan sehingga lahirlah keyakinan sebagai hamba Tuhan karena Tuhan adalah rahman dan rahim sehingga kita bisa tenang dan mantap dalam bertindak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Sedangkan Rahmat adalah masalah spritual yang diperlukan dalam bekerja karena kondisi kerja yang sudah sangat liberal saat ini harus diimbangi dengan pendekatan keagamaan agar mempunyai kendali terhadap hak dan kewajiban kepada masing-masing pegawai.

2) Kerja adalah amanah; Semua orang yang hidup di muka bumi ini adalah pemegang amanah dari Tuhan, kecuali mereka yang tidak mengakui Tuhan. Selaku warga negara dia adalah pemegang amanah dari negara dan bangsa. Amanah juga diberikan dalam kehidupan organisasi. Jabatan yang diberikan kepada seorang pegawai negeri dan sejenisnya adalah amanah dari negara yang harus ditaati dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

3) Kerja adalah panggilan; Merasa terpanggil ketika melihat perbuatan yang dilakukan teman-teman pegawai lainnya merencanakan anggaran cenderung memboroskan uang negara. Jangan kita ikut-ikutan bersekongkol. Lakukanlah seperti kita melihat seseorang dicopet tasnya oleh pencopet sementara pemilik dompet tidak merasakan. Pegawai yang peduli pasti merasa terpanggil meluruskan SPPD fiktif dan menjelaskan substansi anggaran yang tidak mempunyai sasaran dan manfaat yang jelas untuk masyarakat.

4) Kerja adalah aktualisasi; dalam teori motivasi hierarki kebutuhan dijelaskan bahwa tingkatan kebutuhan manusia yang tertinggi adalah aktualisasi diri. Setiap profesi apapun ingin dihargai, ingin terkenal, ingin dipercaya, dan lain-lainnya. Seorang pegawai melakukan aktualisasi diri dengan cara bekerja yang baik berharap suatu saat dapat naik jabatan, mendapatkan gaji yang besar serta dihargai disegala lapisan.

5) Kerja adalah ibadah; setiap amalan atau pekerjaan yang bermanfaat pada diri sendiri, keluarga dan masyarakat, memenuhi aturan dan syarat-syaratnya dari Al’quran dan hadis maka akan menjadi ibadah yang memperoleh pahala dari Allah Swt. Pegawai negeri menjadi profesi yang agung manakala digunakan untuk mensejahterakan orang lain tanpa mengharapkan balasan apapun.

6) Kerja adalah seni; estetika dan seni berkaitan erat dengan suka cita yang memicu pikiran cerdas dan kreatif. Seorang pegawai negeri harus meningkatkan gairah kerja agar produktivitas kerja meningkat bukan mengedepankan kepentingan pribadi dengan membuat pelayanan yang berbelit-belit, meminta imbalan, PUNGLI dan KORUPSI.

7) Kerja adalah kehormatan; semua pekerjaan yang dilakukan dengan jujur dan tulus adalah pekerjaan terhormat. Inilah yang perlu ditanamkan dalam diri seorang pegawai negeri.

8) Kerja adalah pelayanan; Kepercayaan masyarakat yang perlu dibangun harus memuaskan semua. Namun, memuaskan semua masyarakat memerlukan ukuran-ukuran kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yaitu minimalnya jumlah keluhan yang diukur dengan indeks kepuasan masyarakat. Indeks tersebut menuntut kemampuan petugas untuk lebih mahir dan terampil dalam proses pemberian dan penyelesaian pelayanan.

Pegawai negeri merupakan suatu jabatan yang diberikan negara dalam rangka mengemban tugas utamanya yaitu untuk menjembatani antara kepentingan rakyat dan pemerintah. Jabatan itu, dimana pun dia bekerja adalah amanah dari negara yang harus ditaati dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Almarhum Baharudin Lopa dalam ceritanya yang dituliskan oleh M. Yusup (2011) ”biarpun langit runtuh hukum harus ditegakan, itulah amanah sebagai rasa tanggung jawab terhadap suatu jabatan yang diberikan dan tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan sesaat demi memperkaya diri.

Untuk itu delapan etos kerja profesional yang diketengahkan diatas, diharapkan dapat menjadi jiwa dan pandangan bagi setiap pegawai negeri yang ingin memperbaiki dirinya menjadi lebih berkinerja tinggi dalam mengawal dan meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, sehingga pengabdian dan tanggung jawabnya kepada bangsa dan negara menjadi kian bermakna. Semoga (*)

About humas

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Maluku Utara
This entry was posted in Motivasi and tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *