Sumber: ambon.antaranews.com, Selasa, 10 November 2015
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara (Malut) terus berupaya mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perikanan, terutama yang produknya memiliki peluang untuk menembus saat berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Di Malut ada sejumlah UMKM perikanan yang produknya berpeluang menembus pasar saat berlakunya MEA mulai Januari 2016, di antaranya yang menghasilkan ikan fufu (ikan asap), abon ikan dan kamplang (krupuk ikan),” kata Kepala DKP Malut Buyung Radjilun di Ternate, Selasa.
DKP Malut bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait lainnya mendorong UMKM perikanan yang menghasilkan produk tersebut untuk meningkatkan kapasitas usaha serta memperbaiki kualitas produk dengan mengacu pada standar yang telah ditetapkan secara nasional.
Ia mengatakan, masalah kualitas produk sangat penting diperhatikan karena salah satu faktor penentu bisa diterima atau tidaknya produk makanan di pasaran pada MEA nanti adalah apakah produk itu telah memenuhi standar kualitas, baik dari segi penyediaan bahan baku maupun dalam proses pengolahannya.
Masalah kemasan produk juga menjadi perhatian bagi DKP dan instansi terkait lainnya dalam pengembangan UMKM perikanan di daerah ini, karena kemasan produk selain berfungsi sebagai pengaman produk mulai dari tempat usaha hingga ke konsumen, juga sebagai daya tarik.
Menurut Buyung Radjilun, salah satu kendala yang selama ini dihadapi dalam pengembangan UMKM perikanan di Malut adalah terbatasnya modal usaha dan sarana produksi serta jaringan pemasaran, terutama untuk tujuan luar Malut.
Namun dengan adanya bantuan pemerintah pusat dalam pengembangan UMKM melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan berbagai jenis bantuan lainnya, diharapkan untuk kendala keterbatasan modal bisa teratasi, apalagi untuk mendapatkan bantuan itu persyaratannya semakin mudah.
Sedangkan untuk kendala pemasaran ke luar Malut, kata Buyung Radjilun, terus diatasi upayakan dengan cara mempromosikan produk UMKM perikanan Malut pada pameran diberbagai kota di Indonesia serta mencarikan pengusaha yang siap menampung dan memasarkannya di luar Malut.